I use logic
to maintain my faith in GOD.It works. All the time.
Originally posted in Sept 2019. Date was modified for the sake of blog visual (being on top of the featured posts)
14/09/2021 pada 11:34 AM (Mosyi Ngemeng)
Tags: Logika, Tuhan
I use logic
to maintain my faith in GOD.It works. All the time.
Originally posted in Sept 2019. Date was modified for the sake of blog visual (being on top of the featured posts)
03/10/2021 pada 5:25 PM (Mosyi Ngemeng)
Tags: kuliah, opini
[Catatan Mosyi] :: Setuju banget: udah gak ada itu yg namanya “guru adalah dewa, yg gak bisa khilaf ataupun salah“. Jadi manusia harus mau kritis, karena bukankah Tuhan kita Yang Maha Kuasa lagi Maha Penyayang selalu dan selalu mengajak kita utk berpikir? Manusia dianugerahi akal & nurani bukan untuk dijadikan reliku museum, tapi untuk dimanfaatkan: demi kepentingan pribadi & khalayak umum.
Barusan kakak gw cerita sambil nangis-nangis. Katanya dy tidak boleh masuk salah satu kelas kuliahnya jika tidak punya buku2 yang disyaratkan dosennya. Perihalnya itu buku2 harganya hampir sama dengan biaya satu semester kuliahnya.
Awalnya, kakak gw (cewek) yang sudah berkeluarga dan punya dua anak berencana melanjutkan kuliah. Namun dengan biaya terbatas, tidak semua universitas berani dy datangi. Bermodalkan tanya-tanya, akhirnya kakak gw menemukan salah satu universitas swasta dengan biaya semester yang rendah. Universitas di bilangan jakarta timur. Kakak gw mengambil kelas ekstensi agar kuliahnya dapat disambi dengan kerjaan lain.
Setahun dua tahun kakak gw kuliah, ada saja cerita perjuangannya dengan kawan-kawannya berkaitan dengan dosennya. Pernah satu angkatannya melaporkan dosen PA (Pembimbing Akademik) ke bagian akademik karena dosen itu susah ditemui padahal waktu penandatanganan IRS sudah mencapai batasnya. Bahkan si dosen sudah berkali-kali memberi harapan palsu kepada mahasiswanya. Tapi yang didapat dari pelaporan tersebut adalah nihil. Para mahasiswa dilempar kesana kemari…
Lihat pos aslinya 519 kata lagi
29/09/2021 pada 12:28 AM (Song of The Day)
Tags: FF, semangat
Nobuo Uematsu, Ciomi ~ FFIX (cover by Gikgig)
Lets sing along! Nyanyi yuks!
Baca entri selengkapnya »
14/09/2021 pada 7:30 PM (Song of The Day)
Tags: CurcolMaksimal, menjadi mahasiswa arsui
13/09/2021 pada 11:23 PM (Mosyi Curcol, Surat Terbuka)
Tags: CurcolMaksimal, kasihtaksampai, menjadi mahasiswa arsui, Ngarsitek, nyastra, Sonny Sutanto
Sebenarnya udah sekitar 6 tahunan terakhir ini, alhamdulillahirobbil’alamin–segala puji bagi Tuhan Seluruh Alam– saya (akhirnya) berhasil mengikhlaskan/berdamai dengan kasih saya yang tak sampai pada dunia arsitektur sebagai karir. Lalu kebetulan, pekan kemarin berkesempatan ikut kuliah umum dari salah satu dosen favorit di kampus dulu: Bapak Ir. Sonny Sutanto, M.Arch., IAI. Senang. Hehe. Alhamdulillah–segala puji bagi Tuhan YME.
Yah, intinya cuma ingin merekam di sini pesan yg saya tinggalkan di IG post Pak Sonny (dalam bentuk audio), paska menyimak kuliah umumnya utk program profesi arsitek ITS, tertanggal 9 September 2021 kemarin #BerkahDiTengahPandemi ::
▶️ https://soundcloud.app.goo.gl/xD6VJ
Mumpung lagi ngomongin ini, sekalian kali ya, bikin surat perpisahan.. ⬇️
Dear Ars. Kamu memang bukan cinta pertama aku, tapi sejak kita diperkenalkan pada semester ajaran baru tahun 2004 belasan tahun lalu itu, sejak aku memakai seragam kaos lengan panjang biru tua, celana hitam, dan slayer ungu, aku jatuh cinta. Tiap hari yang ku lalui bersamamu membuat ku makin cinta. Begitu cinta, seolah aku tidak pernah jatuh cinta sebelumnya.
Delapan belas bulan kita lalui bersama, banyak keringat dan terik matahari, namun tak sekalipun kurasa duka. Aku sangat suka bersamamu. Walau bukan sedikit rekan² seperjuangan yang mengeluhkanmu, atau meragukanmu sebagai jalan hidup mereka, aku selalu suka dan yakin padamu, apa adanya kamu. Tak pernah sebelumnya ku merasakan hari-hari yang demikian indah & bersemangatnya, dari matahari terbit hingga terbit lagi keesokan harinya, dalam hidupku sebelumnya. Aku bagai berjodoh dengan apa yang selama ini raga & jiwa ku cari di alam bawah sadarku. Aku tau aku bukan pejuangmu yg terbaik, jauh. Tapi aku berusaha sekeras yang ku mampu saat itu, karenanya tak pernah sekalipun kuragukan cinta & penerimaan mu terhadap ku.
Lalu tiba penghujung semester tiga. Lama setelah presentasi akhir berakhir, tepat sebelum memasuki masa berlibur. Yang aku tahu saat itu, aku hanya perlu berusaha untuk lebih dan lebih keras lagi, walaupun setelah turut mendapat pembantaian masal di sidang perancangan pertamaku itu, karena ku tahu aku “hanya” belum juga mampu mendisiplinkan diri, memaksimalkan segenap potensi yg ku(yakini)punya. Namun “hal” itu pun terjadi beberapa hari setelah sidang itu, setelah ku selesaikan semua prosesi kuliah. Aku tercenung. Tanpa kusadari menggores luka di lubuk terdalam ku: Apakah sebegitu tak adanya aku di matamu? Apakah sebegitu tak berartinya aku bagi diri mu? Apakah keyakinan ku selama ini kepadamu hanyalah fiksi belaka dan tak ada di dunia nyata? Luka yang ternyata jauh lebih dalam dari apa yang aku sadari pada saat itu. Ini bukan masalah angka. Ini masalah perjuangan ku pribadi.
Semester selanjutnya pelan-pelan aku kehilangan kesadaranku. Tanpa kusadari saat itu, aku merasa terkhianati. Apalagi kau, pasti lebih lagi tak sadari. Lalu tanpa bisa ku-kendalikan, aku tersandung pada kelemahan lamaku, utk kemudian terlarut dalam kemarahan ku pada diriku sendiri.
Kemarahan akan ketidakmampuan ku menaklukkan kelemahan lamaku: mengatur waktu. Kesalahan yang lagi-lagi itu, sejak bertahun-tahun sebelumnya.
Tentunya, kau tidak punya waktu utk menunggu ku bangkit menemukan ritme ku. Kau menjauh, semakin lama semakin jauh, hingga aku semakin kehabisan nafas dan (memutuskan tuk) merelakanmu, sebelum aku betul-betul kehilangan seluruh nafasku.
Mungkin itu adalah keputusan tersulit dalam hidupku. Karena dirimu telah begitu merasuk ke dalam tubuh dan jiwaku. Sehingga berulang-kali aku kembali terjerembab dalam lingkaran setan yang sama: ingin kembali memperjuangkan mu, di saat aku tahu, jalan kita sudah berbeda adanya.
Sekian tahun aku bergumul pada lingkaran sesat tersebut, hingga akhirnya, di penghujung dekade kedua dalam kehidupanku, aku pun Tuhan kita anugerahi pencerahan yang begitu indah, hingga akhirnya ku bisa melepaskan mu dengan damai dan penuh rasa syukur.
Dear Ars, mantan terindahku. Jalan kita memang sudah berbeda. Tapi aku tau, kita masih bisa berteman. Bagaimanapun, aku bersyukur pada Tuhan Seluruh Alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena telah memperkenalkan mu padaku. Karena berjalan bersama dengan mu adalah salah satu hal terindah yang pernah aku rasakan. Dan aku bertekad, aku akan menggunakan pengalaman ku selama sebentar kebersamaan kita, untuk memaksimalkan hidupku: Dengan menerapkan secercah ilmu yang sempat ku dapat dari mu dulu, dan terutama dengan memunculkan kembali gairah & semangat yang ku rasakan, kala kita bersama dulu.
dari
~(mantan) pejuangmu
Tagging:
Bapak Kemas Ridwan, Ibu Herlily, Bapak Hendrajaya Isnaeni, Kakak Ova Chandra Dewi, Bapak Emirhadi Suganda, Ibu Yulia, Bapak Gunawan Tjahjono, Ibu Siti Utamini, Bapak Dita Trisnawan, Bapak Hery Fuad.
Related Posts: #MenjadiMahasiswaArs
31/08/2021 pada 11:05 PM (Mosyi Ngemeng, Sekitar Mosyi, Song of The Day)
Tags: #IndonesiaPastiBisa, kajian, KREATIF!
Agustus ini ingin saya tutup dengan sharing kajiannya bang ustadz Hanan Attaki. Semoga gak ada lagi yg berani memecah-belah Indonesia, apalagi yang berkedok agama!
~
Untuk kajian lengkapnya yukmarii cekiceki >> tautan ini <<
.
Salah satu kekuatan terbesar Indonesia itu adalah keberagaman nya. Jika “Bhineka Tunggal Ika” sudah terpatri di dada, Indonesia pemimpin Asia, bahkan dunia, bukan hanya ada di angan2 belaka. Jayalah Indonesiaku. Merdeka!
{Termakasih Alffy Rev & Team atas karya(2)nya yg begitu indah. Lanjutkan perjuanganmu, Bung!}
27/08/2021 pada 3:08 PM (Song of The Day)
Tags: Chrisye
Tak bisa dipungkiri, terasa sekali ketulusan dari produksi ini: iramanya, liriknya, dan tentu vokalnya. Bening. Menghanyutkan (dalam kebaikan). Sangat terasa sebagai kolaborasi tuntunan Tuhan YME. (Apalagi kalau nyimak proses pembuatannya). Doa terbaik utk almarhum, dan segenap pihak yang terlibat, dan utk semua penyimak. Semoga kita semua berada dalam lindungan & bimbingan Yang Maha Kuasa.
13/07/2020 pada 9:54 PM (Mosyi Ngemeng, Sekitar Mosyi)
Tags: #CatatanPribadi
Terkadang manusia merasa berhak menuduh manusia lain telah begini atau adalah begitu, padahal mendengar kisah yg terjadi saja, tidak.
Terkadang manusia merasa berhak untuk menuntut/menekan manusia lain menurunkan/merubah prinsipnya, padahal apa persisnya prinsip tersebut, tahu saja tidak.
Memang..
Prasangka:
Mudah untuk tergelincir di pikiran,
seringkali lebih baik dibungkam.
07/01/2020 pada 5:35 PM (Sekitar Mosyi)
Tags: #CatatanPribadi
Harta, Strata, Cinta, dan lainnya, bukanlah rezeki gratis yang bisa dipakai sesuka-hati, melainkan amanah yang akan dimintai pertanggung-jawabannya kelak.
#hikmahtragediorang
12/12/2019 pada 2:22 PM (Sekitar Mosyi)
Tags: Nadiem Makarim, pendidikan, Sistem Pendidikan Indonesia
Semoga langkah Menteri Pendidikan Nadiem Makarim meniadakan UN akan menjadi titik awal revolusi pendidikan Indonesia. Pendidikan yang bukan hanya mengedepankan nilai berupa angka, tapi lebih ke penempaan yg melahirkan pribadi-pribadi dengan pola pikir kritis kreatif aplikatif, mental yg kuat, imajinasi tanpa batas, dan yg paling penting kepribadian yg mulia. Menuju Indonesia yang lebih bermartabat. Aamiin.
15/02/2016 pada 6:23 PM (Quotes of The Moment)
Tags: Albert Einstein, BelajarMenjadiMuslimSejati, bermain logika
14/02/2016 pada 3:30 PM (Quotes of The Moment, Sekitar Mosyi)
Tags: #IndonesiaPastiBisa, Ayu Utami, BelajarMenjadiMuslimSejati, Jangan Rela Diperalat
“Modernisme adalah alat untuk memperalat. Takhayul adalah alat untuk diperalat” —Ayu Utami
— Masyita (@Masyiita) February 14, 2016
#TrueStory